Ketinggian Air Meningkat Karena Hal Ini!

Ketinggian air merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumber daya air dan mitigasi bencana. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya permukaan air, baik di sungai, danau, waduk, maupun lautan. Dalam beberapa kasus, peningkatan ketinggian air bisa menjadi tanda peringatan akan potensi bencana seperti banjir atau longsor. Kertinggian air meningkat karena hal ini, simak bahasannya!

1. Curah Hujan yang Tinggi

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Turun Hujan Lebat pada 15-16 Februari 2025 Halaman all - Kompas.com

Hujan merupakan faktor utama yang dapat menyebabkan naiknya ketinggian air. Saat curah hujan tinggi dalam waktu yang lama, kapasitas tanah untuk menyerap air bisa berkurang, menyebabkan peningkatan volume air di sungai, waduk, dan daerah resapan lainnya. Jika drainase tidak berfungsi dengan baik, genangan dan banjir pun lebih mudah terjadi. Terlebih lagi, cuaca Indonesia tidak menentu sekarang ini.

2. Meluapnya Sungai

Air Sungai di Malang Meluap Sebabkan Jalan dan Rumah Warga Diterjang Banjir

Sungai yang tidak mampu menampung debit air akibat hujan lebat atau kiriman air dari hulu bisa menyebabkan luapan. Fenomena ini sering terjadi di daerah dengan topografi rendah atau di sekitar sungai yang mengalami pendangkalan akibat sedimentasi. Kasusnya, kita sering melihat ketinggian air sungai di perkotaan sering meluap dan mengakibatkan banjir.

3. Perubahan Iklim dan Pemanasan Global

Pemanasan Global, Ternyata Ini Penyebabnya! - APROBI

Pemanasan global berkontribusi terhadap naiknya permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub. Selain itu, perubahan pola cuaca menyebabkan hujan lebih sering turun dalam intensitas tinggi, memperburuk kondisi daerah yang rentan terhadap kenaikan air.

4. Penggundulan Hutan

Penggundulan Hutan di Papua: Sebuah Amanah yang Terlupakan | Muhammadiyah

Hutan berfungsi sebagai penyerap air alami. Ketika hutan ditebang secara liar, daya serap air tanah berkurang drastis. Akibatnya, air hujan langsung mengalir ke sungai tanpa sempat terserap, meningkatkan risiko banjir serta naiknya permukaan air di daerah rendah.

5. Pasang Surut Air Laut

Di wilayah pesisir, pasang surut air laut menjadi salah satu faktor utama perubahan ketinggian air. Fenomena ini dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan matahari. Jika pasang tinggi terjadi bersamaan dengan hujan lebat, dampaknya bisa sangat besar, terutama bagi daerah pesisir yang rentan terhadap banjir rob.

Air Laut Pasang, Penyeberangan Sanur-Nusa Penida Dipindah ke Depan Le Mayeur | BALIPOST.com

6. Sistem Drainase yang Buruk

Kota-kota besar sering menghadapi masalah drainase yang buruk akibat perkembangan infrastruktur yang pesat tanpa perencanaan yang matang. Ketika sistem pembuangan air tidak mampu menampung aliran air hujan, air akan menggenang dan meningkatkan ketinggian air di kawasan perkotaan.

Mengenal Jenis Saluran Drainase, Apa Saja? - PT Eticon Rekayasa Teknik

Perubahan ketinggian air bisa terjadi secara tiba-tiba dan membawa dampak besar bagi lingkungan serta kehidupan manusia. Kadang, kita tidak menyadari betapa cepat air dapat naik dan mengancam wilayah sekitar. Kondisi ini dapat menjadi lebih buruk jika tidak ada langkah antisipasi yang tepat. Lalu, bagaimana cara mengantisipasi dan menghadapi ketinggian air yang meningkat ini? Simak disini!

Langkah Preventif Menghadapi Naiknya Ketinggian Air

Untuk mengurangi dampak negatif dari kenaikan ketinggian air, langkah-langkah preventif berikut dapat diterapkan:

1. Pemantauan dan Prediksi Cuaca

Menggunakan teknologi seperti satelit, radar cuaca, dan sensor otomatis untuk memantau perubahan ketinggian air secara real-time sangat penting. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memiliki peran besar dalam memberikan informasi cuaca terkini agar masyarakat dapat bersiap menghadapi kemungkinan naiknya permukaan air.

2. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur
Pembangunan tanggul, bendungan, dan saluran air yang baik dapat membantu mengontrol aliran air dan mengurangi risiko banjir. Selain membangun, infrastruktur ini juga harus dirawat secara berkala agar tetap berfungsi dengan optimal.

3. Peningkatan Sistem Drainase
Sistem drainase yang buruk dapat memperburuk genangan air di daerah perkotaan. Oleh karena itu, perencanaan kota harus memperhatikan pembangunan sistem drainase yang mampu menampung debit air yang meningkat saat hujan deras.

4. Pelestarian Lingkungan
Penghijauan dan reforestasi di daerah hulu sungai dapat membantu menyerap air hujan dan mengurangi limpasan air yang berlebihan. Selain itu, melindungi daerah rawa dan lahan basah dapat berfungsi sebagai daerah resapan alami yang mengurangi risiko banjir.

5. Pengukuran dengan Water Level

Anda juga dapat mengukur ketinggian air dengan alat Water Level dengan mudah. Alat ini akan mempermudah Anda untuk menguku ketinggian air di sungai, laut, dan sistem drainase. Alat Water Level rekomendasi dari kami adalah merk HOBO, dengan sistem akurasi yang cepat, mudah, dan dapat diintegrasikan dengan perangkat handphone atau PC Anda, membuat Anda dapat memantau ketinggian air di manapun dan kapanpun.

HOBO® U20 Water Level | Darrera

More Information:

Whatsapp/Mobile Support :
 0813 1066 1358 (Ms. Eki)
0812 1171 0829 (Ms. Rara)

Phone : +62 21 8690 6777
Fax : +
62 21 8690 6770
Email : 
sales@taharica.com
alatuji.com I loggerindo.com

Baca Artikel Lainnya

Artikel Populer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *