HOBO Bluetooth Data Loggers Membantu Pemantauan Air Saké Jepang

Ikhtisar
Hanya dua bahan yang diperlukan untuk membuat anggur beras tradisional Jepang, Saké: nasi dan air. Jadi, tidak mengherankan bahwa wilayah Nada, daerah penghasil Saké terbesar di Jepang - adalah rumah bagi air tanah berkualitas tinggi yang digunakan dalam proses pembuatan bir yang menghasilkan Saké kelas satu dan membuat tempat di daerah itu menjadi terkenal.

Apa yang membuat air tanah ini begitu istimewa adalah daerah di mana ia berada, dengan Pegunungan Rokko di utara dan Teluk Osaka di selatan. Diciptakan oleh luapan sungai, lapisan geologis yang terletak di bawah Nada adalah campuran rumit dari akuifer (yang permeabel) dan aquiclude (yang berpori, tetapi tidak permeabel). Dibentuk di dalam lapisan geologis yang rumit berupa jenis tanah yang unik dan tidak bisa dilalui oleh aliran air tanah biasa.

Daerah Nada terletak di antara kota Kobe dan Osaka, pembangunan perkotaan di daerah itu, mencakup banyak jalan raya dan kereta api besar, merupakan ancaman potensial terhadap air berharga yang berada di bawah tanah. Akibatnya, Sumikawa Hydrogeological Institute, yang terletak di Kota Nishinomiya, saat ini bekerja untuk melestarikan dan melindungi air tanah berkualitas tinggi di wilayah tersebut, dan telah dilakukan sejak 1954.

Tantangan
Untuk memahami bagaimana konstruksi dan kegiatan pembangunan perkotaan lainnya yang begitu mempengaruhi air tanah, para peneliti dari Institut mengumpulkan dan menganalisis data yang berkaitan dengan suhu air, kualitas air, dan ketinggian air.

Di masa lalu, para peneliti menggunakan pengukur tipe float dan perekam grafik untuk mengukur dan merekam ketinggian air. Meskipun perekam grafik memberikan nilai secara real time, kejelasan tinta dapat dipengaruhi secara negatif oleh kelembaban dan panas. Dan tidak hanya kertas rekaman memburuk dengan mudah, tetapi juga sering ternoda oleh siput yang serta terkena rayap sehingga meninggalkan jejak yang mengaburkan data. Staf Sumikawa juga menemukan bahwa perangkat logging data yang lebih lengkap dan mandiri memiliki kekurangannya sendiri, seperti kerentanannya menjadi rusak pada hari hujan, dan kebutuhan untuk membawa laptop ke lokasi pemantauan untuk mengunduh data. 

Saat ini, staf Institut mengandalkan data ketinggian air dan suhu air dari HOBO Data Logger U20 yang ditempatkan pada kedalaman 3m hingga 45m di sekitar 400 sumur pengamatan air tanah di seluruh area pembuatan bir Saké. Mereka juga menggunakan HOBO Data Logger U24 untuk mengukur salinitas. HOBO Data Logger yang padat dan kompak ini dapat dengan mudah diunduh menggunakan antar-jemput data tahan air, menghilangkan ketidaknyamanan dan risiko membawa komputer laptop ke lapangan untuk mengumpulkan data.

Bergantung pada lokasi dan situasi penyebaran yang tepat, data logger diatur untuk merekam data pada interval 1 menit hingga 1 jam, dengan data yang diunduh dan dianalisis seminggu sekali atau sebulan sekali. Pada saat yang sama, para peneliti mengumpulkan sampel air untuk analisis laboratorium.

Solusi
Sumikawa Institute melaporkan bahwa salah satu keuntungan menggunakan HOBO Data Logger adalah dapat menghemat biaya, ukuran ringkas yang mudah digunakan, masa pakai baterai yang luas untuk pemantauan jangka panjang, konstruksi kasar, dan kemampuan pengguna untuk mengatur waktu mulai penebangan, mengatur interval penebangan, dan tinjau data urutan waktu sehubungan dengan kegiatan konstruksi terdekat yang berpotensi mengancam air tanah. Selain itu, HOBO Bluetooth Data Loggers juga digunakan untuk membantu pemantauan air sake Jepang. Misalnya, dalam satu kasus, peneliti dapat menggunakan data logger mengidentifikasi penyebab penurunan permukaan air yang konsisten di lokasi tertentu, yang ternyata disebabkan oleh pemompaan air yang tidak dilaporkan oleh perusahaan konstruksi yang melakukan pekerjaan di daerah tersebut.

Setelah baru-baru ini memperluas kotak alatnya untuk memasukkan HOBO MX2501 pH dan suhu data logger, yang menggunakan teknologi Bluetooth Low Energy (BLE) untuk komunikasi nirkabel, serta HOBO U26 logger untuk memantau kadar oksigen terlarut, sehinggga pemahaman Sumikawa Hydrogeological Institute tentang air sumber daya di wilayah Nada dapat meningkat. Dan dengan meningkatnya pemahaman itu datanglah pelestarian air yang lebih baik, dan mungkin air yang lebih baik, dan Saké yang lebih baik!