Penggunaan Alat Ukur Energi Transducer WattNode

Energi sudah menjadi bagian dari kehidupan dalam alam semesta ini. Kita setiap saat menerima dan menggunakan berbagai energi yang disediakan oleh alam. Energi-energi tersebut memiliki banyak jenis dan manfaatnya. Sebagian besar energi yang kita dapat kita gunakan untuk menghasilkan listrik. Listrik didapatkan dengan cara memanfaatkan gerak atau kinetikitas dari alam seperti gerakan air mengalir. Air yang mengalir secara besar dapat menggerakkan turbin dan turbin dapat menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik. Listrik yang dihasilkan jumlahnya bervariasi namun apakah hanya dengan turbin dan generator dapat mengetahui jumlah listrik yang dihasilkan?

Oleh sebab itulah diciptakan alat yang disebut dengan Transduser. Transduser berasal dari bahasa inggris yaitu, Transducer. Transducer adalah alat yang dapat mengukur jumlah energi dan mengubah jenis dari energi yang masuk menjadi jenis energi lain. Transducer sering digunakan dalam sistem otomasi, pengukuran dan kontrol. Transducer memiliki prinsip mengubah sinyal listrik ke dan dari energi fisik lainnya (gaya, torsi, cahaya, gerak, posis, dll.). Proses mengubah satu bentuk energi ke bentuk energi lain dikenal dengan sebutan transduksi.

Transducer memiliki berberapa spesifikasi yang sering atau umum dijumpai:

• Rentang dinamis (Dynamic Range): Rentang ini mengukur menilai rasio antara sinyal amplitudo terbesar dengan sinyal amplitudo terkecil. Pengukuran dynamic range diterjemahkan oleh transducer secara efektif dan transducer yang mempunyi Dynamic Range lebih besar dapat mengukur lebih sensitif dan akurat.
• Repeatability: Di bagian ini, transducer mengeluarkan kemampuannya untuk menghasilkan output yang identik saat dideteksi oleh input yang sama.
• Noise: Semua transducer mengeluarkan noise atau kebisingan pada bagian outputnya. Dalam transducer listrik, noise ini kemungkinan merupakan gangguan listrik akibat adanya gerakan termal muatan pada sirkuit.
• Hysteresis: Hysteresis adalah bagian dari output transducer yang tidak hanya bergantung pada arus yang masuk saat ini tetapi juga arus yang masuk sebelumnya. Contoh, Akuator yang menggunakan gear train mungkin memiliki relasi balik, yang berarti jika arah gerak akutor dibalik, maka akan muncul dead zone sebelum output dari akuator yang dibalik keluar. Hal ini dikarenakan adanya gangguan pada antara gear.

Dengan begitu, maka Transducer dapat mengukur jumlah energi yang masuk dan keluar dengan menggunakan bagian yang disebut dengan Dynamic Range. Pengukuran energi pada transducer bisa digunakan dan diaplikasikan pada alat-alat elektro. Seperti Accelerometer, Air Flow Sensors, Pressure sensor, Rotary motors dan Turbin. Pada pembangkit listrik, penggunaan transducer digunakan untuk mengukur dan menghitung jumlah energi listrik yang dihasilkan dari generator. Generator bergerak berkat gerakan turbin raksasa pada pembangkit listrik. Adapun transducer yang hanya digunakan untuk mengukur energi dalam skala kecil. Salah satu transducer skala kecil adalah Transducer Wattnode. 

Transducer WattNode adalah alat pengukuran energi yang akurat dengan biaya rendah untuk pengaplikasian dalam sub-metering, net-metering, manajemen energi, dan aplikasi pengamatan kinerja. Transducer WattNode berkerja dengan Magnelab AC Current Transformes and input dari adapter pulse untuk mengukur energi yang akan digunakan. Termasuk beban dengan bentuk gelombang non-sinusoidal. Karena sensor ini mengikat langsung ke penghubung, mereka harus diatur hanya oleh teknisi ahli.